Kamis, 14 Mei 2015

Konflik


SuntingPantau halaman iniTeori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosialtidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.



Pengertian Konflik

Konflik berasal dari kata kerja Latinconfigere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Macam-macam KonflikKonflik dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :1. Dilihat dari segi pihak yang terlibat dalam konflikKonflik individu dengan individu.Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.Konflik individu dengan kelompok.Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.Konflik kelompok dengan kelompok.Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.



Penyebab Terjadinya Konflik

Perbedaan individuSetiap individu adalah unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.Perbedaan latar belakangSeseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda yang dapat memicu konflik.Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompokSetiap individu memiliki perasaan, pendirian, dan latar belakang yang berbeda. Oleh sebab itu dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki keinginan dan tujuan yang berbeda-beda.


Contoh Konflik
Konflik tawuran antar pelajarPerkelahian atau yang sering disebut tawuran sering sekali terjadi diantara pelajar. Bahkan bukan hanya pelajar SMA. tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Tawuran yang terjadi apabila dapat dikatakan hampir setiap bulan, minggu, bahkan mungkin hari selalu terjadi antar pelajar yang kadang-kadang berujung dengan hilangnya satu nyawa pelajar secara sia-sia. Pelajar yang seharusnya menimba ilmu di sekolah untuk bekal mass depan yang lebih baik menjadi penerus bangsa malah berkeliaran diluar dan melakukan hal-hal yang dapat berakibat fatal.Menurut saya, yang harusnya patut dipertanyakan tentang tanggung jawab itu yaitu pihak keluarga mereka masing-masing. Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar ialah ketidakmampuan orangtua menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam mendidik dan melindungi anak. Padahal, dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) pasal 26 ayat 1 telah ditegaskan bahwa orangtua berkewajiban dalam melindungi anak, baik dalam hal mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi, maupun mengembangkan bakat anak. Menyalahkan pihak sekolah atas terjadinya tawuran merupakan sasarann yang kurang tepat karena mungkin pihak sekolah bukannya seperti menutup mata atas apa yang terjadi pada anak didiknya, tapi semua itu karena terbatasnya kewajiban mereka sebagai pendidik, yang secara tidak langsung dapat dikatakan pihak sekolah tidak dapat selalu memantau apa yang terjadi di luar sekolah karena banyaknya anak-anak yang harus mereka pantau. Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan didalam diri indivudu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang pelajar/remaja terlibat perkelahian(tawuran). Solusi untung penanganannya :Berikut ini merupakan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menangani konflik mengenai tawuran antar pelajar yang sering terjadi di Indonesia.a. Para siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika cara penyelesaiannya menggunakan kekerasan.b. Melakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih.c. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.d. Ajarkan ilmu sosial budaya karena sangan bermanfaat untuk pelajar khususnya agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.e. Bagi para orang tua, mulailah belajar jadi sahabat untuk anak-anaknya.f. Dibuatnya sekolah khusus dalam lingkungan penuh disiplin dan ketertiban bagi mereka yang terlibat tawuran.g. Perbanyak kegiatan ekstrakulikuler atau organisasi yang terdapat di sekolah.h. Diadakannya pengembangan bakat dan minat pelajar.i. Diberikannya pendidikan agama sejak usia dini,j. Boarding school (sekolah berasrama).  


Kreativitas

Kreativitasataucreativityadalah sebuah istilah yang dicetuskan olehAlfred North Whiteheaduntuk menunjukan suatu daya di alam semesta yang memungkinkan hadirnyaentitas aktualyang baru berdasarkan entitas aktual-entitas aktual yang lain.[1]Kreativitas adalah prinsip kebaruan,novelty.[2]Dalam proses menjadi, kreativitas mutlak ada.[3]jika tidak ada kreativitas, makatidak ada proses.[3]Kreativitas bukanlah entitas aktual.[1]Kreativitas adalah daya yang niscaya ada dalam proses karena adanya etintas aktual yang baru.[1]Oleh karena itu kreativitas dalam filsafat proses tidakmemiliki karakter yang terlepas dari entitas aktual yang memberikan wujud pada daya ciptanya.[1]Memahami kreativitas tidak terlepas dari pemahaman atas perwujudan entitas aktual.[1]Daya kebaruan inilah yang memperlihatkan adanya beragam entitas aktual yang ada di alam semesta.[4]Di alam semesta, entias aktual melakukan dua macam proses yang terjadi dalam kompleksitas yangtinggi.[5]Prosessubjektifikasidan prosesobjektifikasi.[6]Pada prosessubjektivikasientitas aktual berbaur dan saling berbenturan dalam [prehensi] untuk melahirkan entitas aktual yang baru.[1]Pada proses ini, Kreativitas menjadi daya pembaru.[6]Kemungkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang baru ditentukan melaluiprehensi.[6]Walaupun kemunkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang muncul ini ada karena adanya prehensi, keunikan dan kehadiran yang lain dari kemunkinan-kemungkinan karakter entitas aktual yang muncul adalah upaya dari kreativitas, daya kebaruan.[6]Pada prosesobjektivikasientitas aktual bergerak melaluikonkresiuntuk menjadidatumatau informasi bagi potensi-potensi terbentuknya entitas aktual-entitas aktual lainnya.[1]Kemunculandatumdari satu entitas aktual mungkin terjadi jika ada kreativitas.[6]Jika tidak ada Kreativitas, tidak adadatum, tidak ada entitas aktual yang lain.[6]Semuanya berada pada hal-hal yang sama.[6]Hal initidak mungkin karena bertentangan dengan beragamnya realitas.[3]Kreativitas mengungkapkan realitas keberagaman yang ada di alam semesta ini.[3]Melalui prosessubjektivikasidanobjektivikasikreativitas mutlak diperlukan karena setiap entitas aktual selalu berada dalam proses menajadi.[1]Ketika entitas aktual berada dalam proses menjadi, ia akan berada pada "hakikatnya" yang baru.[1]"Hakikat" yang baru inilah yang merupakan partisipasi kreativitas.[1]Referensi1.^abcdefghij(Indonesia)Sudarminta. 1991,Filsafat Proses, Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead.Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 39.2.^(Indonesia)Albert North Whitehead.Filsafat Proses, Proses dan Realitas Dalam Kajian Kosmologi.2009, Kreasi Wacana. Hlm. 34-353.^abcd(Indonesia)Paulus Budi Kleden. 2002,Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead.Maumere: Ledalero. Hlm. 35-36.4.^(Inggris)Robert Audi. 1995,The Cambridge Dictionary of Philosophy.Cambridge: The Press Syndicate of the University of Cambridge. Hlm. 851-853.5.^(Indonesia)Emanuel Bria. 2008,Jika Ada Tuhan Mengapa Ada Kejahatan: Percikan Filsafat Whitehead.Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 36-38.6.^abcdefg(Inggris)John B. Cobb dan David RayGriffin. 1976,Process Theology, An Introduction. Philadelphia: The Westminster Press.Hlm. 27-28.Daftar Pustaka*.Audi, Robert (ed). 1995,The Cambridge Dictionary of Philosophy.Cambridge: The Press Syndicate of the University of Cambridge.*.Bria, Emanuel. 2008,Jika Ada Tuhan Mengapa AdaKejahatan: Percikan Filsafat Whitehead.Yogyakarta: Kanisius.*.Cobb, John B. dan David Ray Griffin. 1976,Process Theology, An Introduction.Philadelphia: The Westminster Press.*.Kleden, Paulus Budi. 2002,Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead.Maumere: Ledalero.*.Sudarminta. 1991,Filsafat Proses, Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead.Yogyakarta: Kanisius.*.Whitehead, Albert North (terj.). 2009,Filsafat Proses, Proses dan Realitas Dalam Kajian Kosmologi.Kreasi Wacana.Wikipedia®

Semoga bermanfaat !