SuntingPantau halaman iniTeori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosialtidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latinconfigere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Macam-macam KonflikKonflik dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :1. Dilihat dari segi pihak yang terlibat dalam konflikKonflik individu dengan individu.Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.Konflik individu dengan kelompok.Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.Konflik kelompok dengan kelompok.Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.
Penyebab Terjadinya Konflik
Perbedaan individuSetiap individu adalah unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.Perbedaan latar belakangSeseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda yang dapat memicu konflik.Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompokSetiap individu memiliki perasaan, pendirian, dan latar belakang yang berbeda. Oleh sebab itu dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki keinginan dan tujuan yang berbeda-beda.
Contoh Konflik
Konflik tawuran antar pelajarPerkelahian atau yang sering disebut tawuran sering sekali terjadi diantara pelajar. Bahkan bukan hanya pelajar SMA. tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Tawuran yang terjadi apabila dapat dikatakan hampir setiap bulan, minggu, bahkan mungkin hari selalu terjadi antar pelajar yang kadang-kadang berujung dengan hilangnya satu nyawa pelajar secara sia-sia. Pelajar yang seharusnya menimba ilmu di sekolah untuk bekal mass depan yang lebih baik menjadi penerus bangsa malah berkeliaran diluar dan melakukan hal-hal yang dapat berakibat fatal.Menurut saya, yang harusnya patut dipertanyakan tentang tanggung jawab itu yaitu pihak keluarga mereka masing-masing. Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar ialah ketidakmampuan orangtua menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam mendidik dan melindungi anak. Padahal, dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) pasal 26 ayat 1 telah ditegaskan bahwa orangtua berkewajiban dalam melindungi anak, baik dalam hal mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi, maupun mengembangkan bakat anak. Menyalahkan pihak sekolah atas terjadinya tawuran merupakan sasarann yang kurang tepat karena mungkin pihak sekolah bukannya seperti menutup mata atas apa yang terjadi pada anak didiknya, tapi semua itu karena terbatasnya kewajiban mereka sebagai pendidik, yang secara tidak langsung dapat dikatakan pihak sekolah tidak dapat selalu memantau apa yang terjadi di luar sekolah karena banyaknya anak-anak yang harus mereka pantau. Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan didalam diri indivudu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang pelajar/remaja terlibat perkelahian(tawuran). Solusi untung penanganannya :Berikut ini merupakan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menangani konflik mengenai tawuran antar pelajar yang sering terjadi di Indonesia.a. Para siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika cara penyelesaiannya menggunakan kekerasan.b. Melakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih.c. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.d. Ajarkan ilmu sosial budaya karena sangan bermanfaat untuk pelajar khususnya agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.e. Bagi para orang tua, mulailah belajar jadi sahabat untuk anak-anaknya.f. Dibuatnya sekolah khusus dalam lingkungan penuh disiplin dan ketertiban bagi mereka yang terlibat tawuran.g. Perbanyak kegiatan ekstrakulikuler atau organisasi yang terdapat di sekolah.h. Diadakannya pengembangan bakat dan minat pelajar.i. Diberikannya pendidikan agama sejak usia dini,j. Boarding school (sekolah berasrama).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar